NENI YULIANTI PUISI CAKRA BANGSA (Secangkir Kenangan Dalam Kopimu, Embun yang Menetes di Matamu, dan Hutan di Dadamu)
Redaktur: Neni... kirim puisi untuk edisi esok ya Neni : Saya belum ada puisi yang bagus, Pak. Akhirnya saya kirim juga puisi cinta yang inspirasinya lebih gampang dibandingkan sejarah yang perlu ada data akurat. Puisi Imajinasi saya di Cakra Bangsa edisi 3 April 2020. Saya nulisnya buru-buru. Biodata pun pakai biodata lama yang ada typo kata beberapa harusnya berbagai. Tiga naskah saya yang masuk dari lima naskah yang dikirim: SECANGKIR KENANGAN DALAM KOPIMU Karya Neni Yulianti Telah kauteguk kenangan pelan-pelan ke dalam secangkir kopi yang kaupesan di kafe Amerika telah menembus dadaku. Sedikit pahit menyentuh bibir tipis sebelum warna gincu itu memudar dua jam yang lalu. Kau bilang banyak hantu melekat di tembok-tembok bisu karena itu, secangkir kopi menemani hingga angka pada jam terlepas sendiri. “Kopi itu candu, dan menyesapnya adalah rindu,” katamu dengan tinta merah menempel di wajah bercampur aroma pekat menyebar ke udara ada beribu kenangan