RIRI SATRIA DALAM BUKU SATRIA SETENGAH ABAD PERJALANAN SANG POLYMATH
Setengah Abad Perjalanan Sang Polymath
Penulis: Dilla Bondan
Penerbit: Aryhaeko Sinergi Persada 2020
Buku novel ini sangat menarik untuk dibaca. Di dalamnya menceritakan kisah perjalanan hidup lima puluh tahun Satria yang memiliki kemampuan Polymath (Seorang individu yang pengetahuannya mencakup sejumlah besar subjek. Dia juga adalah seseorang yang pengetahuannya tidak terbatas hanya pada satu bidang, bahkan kadang bidang-bidang tsb berseberangan satu sama lain).
Satria terlahir dengan jiwa Empath (Menganggap emosi/keberadaan orang lain sebagai emosinya sendiri) cenderung tidak tahan melihat orang lain menderita dan ingin melihat orang lain bahagia. Jika orang lain merasa bahagia, jiwanya merasa ikut bahagia. Begitu pun dengan sebaliknya.
Selain Satria memiliki kepribadian Polymath dan Empath yang tinggi, beliau juga memiliki kepribadian Koleris dan Sanguinis, berjiwa pemimpin yang berwibawa, berkharisma, dan rendah hati.
Buku novel ini ditulis dengan kemasan apik yang memenuhi syarat sastra dan studi sastra. Sebagaimana yang pernah ditulis oleh Budi Darma dalam bukunya Teori Sastra yang diterbitkan penerbit Kompas "Dalam studi sastra ada tiga cabang, yaitu Teori Sastra (Theory of Literature), Kritik Sastra (Literary Critism), dan Sejarah Sastra (Literary History)." Dan buku novel Satria Setengah Abad Perjalanan Sang Polymath lebih cenderung ditulis dalam bentuk Studi Sastra bersifat Seni Sastra yang dalam penilaian berbeda. Sebagaimana contoh berbagai buku yang pernah ditulis penulis untuk menganalisis sejarah kehidupan sastrawan sebagai dunia pemikiran. Percampuran pemikiran-pemikiran filosofis dengan pandangan terhadap dunia. Lebih dikatakan Buku Biografi Satria yang memiki banyak kelebihan di berbagai bidang, sejarah masa kecil, hobi, kecintaan terhadap keluarga dan tanah air Indonesia, karir dan kesuksesan Riri Satria sebagai dosen di Universitas Indonesia, pengusaha, konsultan POLRI dan lembaga lainnya, komisaris perusahaan BUMN, dan juga seorang Penyair.
Akun Social Media Neni Yulianti:
Comments
Post a Comment