Cinta Lama Kembali Bersemi

Oleh Neni Yulianti

Kuperhatikan sejak dua hari yang lalu, suamiku terus memperhatikan laptopnya sembari terukir berkali-kali senyuman di bibirnya.
"Mas, ada apa sih di laptop? Dipantengin mulu."
Aku bertanya kesal dengan Mas Iwan.
"Ndak ada apa-apa sayang, bantu Mas belikan pulsa  dua puluh ribu di warung belakang rumah."
***


Malam harinya. Diriku terbangun dan langsung beranjak dari tempat tidurku, mencari sosok suamiku yang hilang dari tempat tidur.


"Hallo bagaimana kabarmu di Lampung. Arsih?"
Terdengar sayup-sayup suara Mas Iwan perlahan membuat diriku tambah penasaran.


"Telepon dari siapa sih Mas? kok malam-malam telepon?"
Suaraku membuat kaget Mas Iwan.
"Ndak.. Anu, Itu.. Bos telepon ada tugas laporan yang harus diselesaikan besok pagi. Hayuk tidur lagi Rita sayang, Mas capek nih butuh istirahat buat persiapan besok kerja."
Mas Iwan menjawab pertanyaanku dengan terbata-bata.


Aku pun manut mengikuti Mas Iwan kembali ke tempat tidur kami.
Rasa penasaranku bertambah besar dan bersarang dalam hatiku.
Pelupuk mata ini sulit terpejam, jantung berdegup dengan kencang, darah mendidih, mual, pusing, campur aduk jadi satu.

"Ah, aku mau buka facebook aja daripada susah tidur."
***


Kulihat Mas Iwan sudah tertidur pulas, dan tanpa menunggu lama aku pun langsung membuka laptop.
Kami hanya punya satu laptop yang sering dipakai bergantian.
Kubuka perlahan laptop yang terletak di atas meja kerja suamiku.
Sebelum membuka akun facebook, aku terperanjat menahan kesedihan yang mendalam.
Rupanya Mas Iwan lupa keluar dari akun facebooknya.
Kudapati foto wanita asing di akun suamiku.Wanita putih, cantik, berjilbab, dan sudah beranak dua dan tinggal di Lampung bersama keluarganya.

Kudapati riwayat obrolan di inboxnya. Keringat dingin bercucuran membasahi tubuhku.Tanganku bergemetar hebat setelah aku membaca kalimat-kalimat mesra di inboxnya. Langsung kututup laptop itu. Air mataku bercucuran, dadaku sesak menahan semuanya, tetapi aku tetap menyimpan kemarahanku sampai esok hari.


***

"Mas berangkat kerja dulu ya sayang."

Mas Iwan kecup keningku dan kucium punggung tangannya.
Mas Iwan beranjak pergi untuk bekerja.
Aku langsung beraksi buka akun facebookku dan mencari nama Sumiarsih Ami, nama yang sama denganku Rita Sumiarsih. Ku add pertemanan dan langsung dikonfirmasi dengan pemilik akun Sumiarsih itu.

"Assalamu'alaikum Mbak Sumiarsih, terimakasih sudah konfirmasi pertemanan."

"Perkenalkan aku Rita istri Mas Iwan."

"Wa'alaikumsalam wr.wb, ohya ini Mbak Rita istri Mas Iwan?"

Mas Iwan banyak cerita tentang Mba Rita ke aku, salam kenal ya."

Panjang lebar aku dan Sumiarsih mengobrol di kolom inbox yang intinya mengisahkan Sumiarsih itu mantan pacarnya Mas Iwan.
Dia meninggalkan Mas Iwan dan menikah dengan pria mapan di Lampung.
Rupanya diriku adalah pelarian perasaan Mas Iwan. Nama yang sama cuma beda panggilan saja.

***

Akhir dari obrolan itu, aku dan Sumiarsih mengadakan rencana pertemuan H+2 lebaran Idul Fitri.

"Mas, siapa Sumiarsih Ami itu?"
Mas Iwan tersedak saat minum kopi buatanku.

"Oh, itu bukan siapa-siapa, itu teman Mas satu sekolah dulu." Seketika Iwan membalas pertanyaan isrtrinya dengan kebohongan.

"Jangan bohong Mas! Aku tahu semuanya !"

"Mas Iwan sudah membohongiku, sudah mengkhianatiku, di belakangku Mas Iwan asik berpacaran!"

Aku marah hingga wajahku merah tak tahan memendam kemarahan yang semakin besar.
Tidak sangka suamiku tega berkhianat di saat diriku hamil muda mengandung anak ke dua darinya.

***

"Rita tolong dipikirkan lagi,  perceraian itu bukan solusi yang baik, ingat anak-anakmu masih kecil, butuh sosok ayah."

Ibu menasihatiku saat Mas Iwan bertandang ke rumah Ibu berniat rujuk denganku.
Kepalaku sakit dilema antara memilih rujuk atau tetap berpisah.
Hatiku sakit dan perih tatkala mengingat kisahku sedang payahnya mengandung anak ke dua dikhianati dan setelah melahirkan diceraikan olehnya demi perusak rumah tangga itu.

Trauma itu masih terasa saat mantan pacar Mas Iwan datang dua hari setelah lebaran ke rumah kami, seorang diri tanpa suami dan dua anaknya dari Lampung ke Bandung.
Namun semua rasa pedih, perih, trauma disimpan rapat-rapat dalam hati.

***

"Rita sayang, maafkan Mas telah menyakitimu."

"Mas sudah tidak ada hubungan dengan Sumiarsih lagi."

Mas Iwan berkali-kali menyakinkan aku.
Mulai saat itu Mas Iwan kembali ke pelukanku, menjadi suamiku dan ayah bagi anak-anakku.
Sumiarsih unfriend akun facebookku dan suamiku.
Sumiarsih kembali ke pelukan suaminya dan dua anak mereka di Lampung.



****

Comments

Popular posts from this blog

RIRI SATRIA DALAM BUKU SATRIA SETENGAH ABAD PERJALANAN SANG POLYMATH

Install dan Mengaktifkan Bandicam Tanpa Watermark

NENI YULIANTI PUISI BANGKA POS (Anak-Anak Puisi)