NENI YULIANTI, PUISI FAJAR CIREBON 30 MARET 2019 (Anak-anak Batu)
Karya Neni Yulianti
Sungguh ngilu mataku, ketika ibu melahirkan batu-batu
bunga api tersulam dari tangan-tangan kotor
mengoyak lambung ibu
mempreteli rahang dan mengeruk jeroannya hingga berlendir.
Nasib ibu kini lumpuh
34 tanah ingatan di sepanjang khatulistiwa
menaburkan serpihan cermin retak di permukaan
menjelma sungai pembatas di antara plural dan anti plural.
Anak-anak batu busungkan dada
memamerkan lalu memajangnya di etalase kota-kota dunia
"ini ibu kami dengan sejuta pesona, siapa pun boleh menyentuhnya"
mereka lupa, anak-anak batu diperdaya sejak berabad-abad
dipeluk budaya kolonial asing
hingga tumbuh egosentris di tubuh dan saling palingkan wajah.
Perlahan bulu garuda rontok tersengat matahari
aku bergeming, lalu bertanya pada angin
"siapa yang pecahkan cermin?"
Entah, "apa karena mereka lupa jika terlahir sungsang?"
hujan tumpah di rahim bumi.
Cirebon, 14 Desember 2017.
(Fajar Cirebon Januari 2019)
Akun Social Media Neni Yulianti:
Comments
Post a Comment