Posts

Install dan Mengaktifkan Bandicam Tanpa Watermark

Image
  Download Cara Install dan Mengaktifkan Aplikasi Bandicam Tanpa Watermark bisa diunduh aplikasinya di atas pada kata Download. Bandicam adalah sebuah aplikasi untuk merekam layar kegiatan pada layar PC/Komputer. Bisa digunakan saat presentasi di Zoom/Google Meet/Tutorial pada YouTube.  Kini, merekam layar PC/Komputer dengan mudah tanpa watermark. Bagaimana caranya? Anda bisa unduh pada kata Download di paragraf awal.  Selamat menikmati tutorial cara menginstall dan mengaktifkan bandicam tanpa watermark dengan mudah.  Jika ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai tutorial komputer bisa menghubungi akun social media Neni Yulianti: https://linktr.ee/NeniYulianti  

RIRI SATRIA DALAM BUKU SATRIA SETENGAH ABAD PERJALANAN SANG POLYMATH

Image
  Setengah Abad Perjalanan Sang Polymath Penulis: Dilla Bondan Penerbit: Aryhaeko Sinergi Persada 2020 Buku novel ini sangat menarik untuk dibaca. Di dalamnya menceritakan kisah perjalanan hidup lima puluh tahun Satria yang memiliki kemampuan Polymath (Seorang individu yang pengetahuannya mencakup sejumlah besar subjek. Dia juga adalah seseorang yang pengetahuannya tidak terbatas hanya pada satu bidang, bahkan kadang bidang-bidang tsb berseberangan satu sama lain). Satria terlahir dengan jiwa Empath (Menganggap emosi/keberadaan orang lain sebagai emosinya sendiri) cenderung tidak tahan melihat orang lain menderita dan ingin melihat orang lain bahagia. Jika orang lain merasa bahagia, jiwanya merasa ikut bahagia. Begitu pun dengan sebaliknya.  Selain Satria memiliki kepribadian Polymath dan Empath yang tinggi,  beliau juga memiliki kepribadian Koleris dan Sanguinis, berjiwa pemimpin yang berwibawa, berkharisma, dan rendah hati.  Buku novel ini ditulis dengan kemasan apik yang

NENI YULIANTI DALAM KUMPULAN PUISI KELANA

Image
NENI YULIANTI adalah penyair perempuan Cirebon yang memiliki karakter kuat. Terutama dalam buku antologi ini yang mengangkat nilai-nilai tradisi sejarah di daerahnya. Tampaknya ada pergulatan yang dalam dan tajam. Bagaimana Neni mencoba mengangkat nilai-nilai sejarah itu, tanpa mengurangi nilai estetik yang dimiliki selama proses kreatifnya. ( Nunung Noor El Niel, penyair Bali)  Saya selalu menyambut baik puisi-puisi yang mengandung kearifan lokal, terlebih jika ditulis oleh penyair yang lahir dan besar di kampung halamannya. Neni Yulianti telah menghikmati jalan indah itu, menghamparkan cakrawala Cirebon dari sayatan sejarah panjang, lebar, dan dalam. Ikon-ikon legendaris dalam himpunan puisi ini merefleksikan kekentalan darahnya, seolah menyerukan: ini aku, ini milikku, dan aku bagian dari hikayat yang diingat banyak orang. Ini tahap permulaan, karena sumur Cai Rebon masih dalam dan langitnya terbentang luas – di sana terdapat makrifat sang Sunan dan mega mendung yang mel

Neni Yulianti Puisinya di Pikiran Rakyat 17 Oktober 2020 (Rindu Biru Matamu, Firasat Seorang Penyair, Udara Basah, dan Api yang Nyala di Matamu)

Image
Puisi Neni Yulianti di koran Pikiran Rakyat tanggal 17 Oktober 2020 (Udara Basah, Firasat Seorang Penyair, dan Api yang Nyala di Matamu).  Terima kasih Pikiran Rakyat. Terima kasih Pak Gandi Sugandi telah direpotkan oleh saya untuk mengirimkan langsung korannya dari Bandung ke Cirebon karena saya belum sempat mencari korannya. Jazakallah...   RINDU BIRU MATAMU Karya Neni Yulianti Angin Malaka membawa gemuruh rindu pada mata lautmu yang biru ada debar liar berlari cepat  ke catatan sajakku. Gelombang tenang meluruhkan sampah pikiran pasir putih dan indahnya karang  menambah daftar wisata Tanjungpinang  lekat di ingatan pendatang untuk merekam kenangan yang meriang lidah menyentuh otak-otak dan gonggong serasa nikmat dan tak mampu melaknat dari asinnya hidup berbalur garam. Di pantai Trikora, aku tak mampu melepas tubuh dari lanskap pasir yang berbisik pelan hingga kakiku meninggalkan cetakan kenangan naik pompong dengan senyuman. Kau tahu, aku tak ingin melepas ciumanku pada

Neni Yulianti Berkolaborasi dengan Shiny El Poesha dalam Diskusi Sastra Kearifan Lokal dan Khasanah Dunia (Buku Kelana dan Bidadari Masehi)

Image
Neni Yulianti dari Dapur Sastra Jakarta dan PDS Cirebon berkolaborasi dengan Shiny El'Poesha dari Dapur Sastra Jakarta di Gedung Dewan Kesenian Mama Soegra Indramayu pada tanggal 29 Agustus 2020. Acara ini diikuti banyak Seniman dan Sastrawan termasuk Minanto Pemenang Lomba Dewan Kesenian Jakarta 2019. Acara Diskusi Sastra ini digagasi oleh Nana Sastrawan yang bergiat di Yayasan Hari Puisi Indonesia Jakarta. Akun Social Media Neni Yulianti: https://linktr.ee/NeniYulianti

NENI YULIANTI PUISI CAKRA BANGSA (Secangkir Kenangan Dalam Kopimu, Embun yang Menetes di Matamu, dan Hutan di Dadamu)

Image
Redaktur: Neni... kirim puisi untuk edisi esok ya Neni : Saya belum ada puisi yang bagus, Pak. Akhirnya saya kirim juga puisi cinta yang inspirasinya lebih gampang dibandingkan sejarah yang perlu ada data akurat. Puisi Imajinasi saya di Cakra Bangsa edisi 3 April 2020. Saya nulisnya buru-buru. Biodata pun pakai biodata lama yang ada typo kata beberapa harusnya berbagai. Tiga naskah saya yang masuk dari lima naskah yang dikirim: SECANGKIR KENANGAN DALAM KOPIMU Karya Neni Yulianti Telah kauteguk kenangan pelan-pelan ke dalam secangkir kopi yang kaupesan di kafe Amerika telah menembus dadaku. Sedikit pahit menyentuh bibir tipis sebelum warna gincu itu memudar dua jam yang lalu. Kau bilang banyak hantu melekat di tembok-tembok bisu karena itu, secangkir kopi menemani hingga angka pada jam terlepas sendiri. “Kopi itu candu, dan menyesapnya adalah rindu,” katamu dengan tinta merah menempel di wajah bercampur aroma pekat menyebar ke udara ada beribu kenangan

NENI YULIANTI PUISI BANGKA POS (Anak-Anak Puisi)

Image
Puisi Lama...  Bangka Pos 15 September 2019.  Terima Kasih atas infonya Miftachur Rozak dari Sastra Minggu..   ANAK-ANAK PUISI Karya Neni Yulianti Kukawinkan kata-kata bertabur bunga di sela udara menghidupkan gairah tumbuh dalam rahim puisi.  Tanpa ibu puisi, aku tak berbiak sebab ibu selalu mendongeng hikayat tentang kegagahan matahari  yang dipikul bapak. Malam pengantin menjadi permata dengan mahar yang disulam kata-kata  cukup air tebu diteteskan di ujung kalimat hingga terasa nikmat; sangat memikat.  Tunai sudah perjamuan sukma yang dimurnikan ribuan cahaya kemudian anak-anak puisi terlahir sebagai perjalanan takdir  sepasang jiwa bebas terbang bersama sayap cinta ampuh mengobati luka segala duka. Cirebon, 18 Agustus  2019. Puisi Neni Yulianti Bangka Pos 15 Desember 2019. Akun Social Media Neni Yulianti: https://linktr.ee/NeniYulianti