Posts

Showing posts from January, 2019

PUISI KARYA NENI YULIANTI

Image
PUISI NENI YULIANTI HARIAN UMUM FAJAR CIREBON EDISI 26 JANUARI 2019. Akun Social Media Neni Yulianti: https://linktr.ee/NeniYulianti

NENI YULIANTI, PUISI DALAM KORAN CAKRA INDRAMAYU (MUNAJAT PERAWAN SUNTI, BULAN PUTIH, SEBELUM AKU PERGI)

Image
PUISI NENI YULIANTI DI CAKRA BANGSA TAHUN 2018 MUNAJAT PERAWAN SUNTI Karya Neni Yulianti Di gigir tambak udang, ia mensesap udara dingin bercampur asin  didekap debu penuh kelesik sambil menimang cahaya karam di ujung sabit doa doa dilebur pada matanya yang kuyup.  Angin bertiup dari langit rendah, menyapa kapal pewaris keringat bapaknya di tujuh mata air Gunung Jati, ibu-ibu memandikan perawannya "Kau harus suci benar, sebelum malam menjelmakanmu ratu." "Kupas biji padi lewat bibirmu dan pisahkan dari satu ke lainnya." Imbuhnya. Tak ada jawab tapi angin mulai terkendali malam Mulud di ujung purnama sesaji dihidangkan bersama bulir padi Perawan Sunti sekuning warna tubuhnya yang jelita kerak pewaris darah tanah Caruban seperti hujan mata tombak menuju  pemberkatan Gong Sekati. Bila waktu menjadikan mahkotamu adalah pengabdian yang merayap ke hulu kota di mana perih dan sesungging senyum kau timang dalam keropak tua yang berjejer di lumbung sejarah. Cirebon, 26 Mei

NENI YULIANTI, FAJAR CIREBON 12 JANUARI 2019

Image
PUISI NENI YULIANTI DI FAJAR CIREBON Akun Social Media Neni Yulianti: https://linktr.ee/NeniYulianti

NENI YULIANTI PUISI MEDIA INDONESIA 7 OKTOBER 2018 (Penjual Tawa dan Kunang-kunang, Bulan dan Bayangan, Angin September, Setetes Embun, Mata yang Bersuara, Hidup, dan Tumbuh)

Image
PUISI NENI YULIANTI DI MEDIA INDONESIA TAHUN 2018 TUMBUH Karya Neni Yulianti Ada yang tumbuh di kepalamu di pangkal malam setia menemani tidurmu ia tak bersuara mengelilingi hari yang kian berdenyut hinggap dan enggan menanggalkan semua yang didendangkan rembulan. Ada yang tumbuh di jantungmu berdetak mengikuti darah yang berjalan di suatu pagi dengan banyak tanya "Apakah Tuhan sudah menghidupkan semua pohon di tubuh?" Ada yang tumbuh di matamu sebiru laut merentangkan semua lanskap yang disediakan Tuhan lindap di kantung hari yang dikeringkan matahari. Ada yang tumbuh di kakimu berjalan mengikuti desir angin terkadang pincang hanya mengandalkan awan. Semua yang tumbuh di tubuhmu adalah rumah tempat segala tubuhku bermukim pada serbuk cahaya yang dikirimkan Tuhan di segala musim. Cirebon, 13 September 2018. HIDUP Karya Neni Yulianti Di tubuhnya sungai terbaring bersama angin menghitung usia kian merambat di antara rimbunan puisi-