NENI YULIANTI PUISI CAKRA BANGSA (Secangkir Kenangan Dalam Kopimu, Embun yang Menetes di Matamu, dan Hutan di Dadamu)

Redaktur:
Neni... kirim puisi untuk edisi esok ya

Neni : Saya belum ada puisi yang bagus, Pak.

Akhirnya saya kirim juga puisi cinta yang inspirasinya lebih gampang dibandingkan sejarah yang perlu ada data akurat.

Puisi Imajinasi saya di Cakra Bangsa edisi 3 April 2020.

Saya nulisnya buru-buru. Biodata pun pakai biodata lama yang ada typo kata beberapa harusnya berbagai.

Tiga naskah saya yang masuk dari lima naskah yang dikirim:

SECANGKIR KENANGAN DALAM KOPIMU
Karya Neni Yulianti


Telah kauteguk kenangan pelan-pelan
ke dalam secangkir kopi
yang kaupesan di kafe Amerika
telah menembus dadaku.

Sedikit pahit menyentuh bibir tipis
sebelum warna gincu itu memudar
dua jam yang lalu.

Kau bilang banyak hantu
melekat di tembok-tembok bisu
karena itu, secangkir kopi menemani
hingga angka pada jam terlepas sendiri.

“Kopi itu candu, dan menyesapnya adalah rindu,”
katamu dengan tinta merah menempel di wajah
bercampur aroma pekat menyebar ke udara
ada beribu kenangan lekat
enggan pergi dari seruputan kopimu.

Cirebon,  13 Maret 2020.

EMBUN YANG MENETES DI MATAMU
Karya Neni Yulianti


Jika kumampu menjadi sebutir embun
yang menetes di hijau matamu
tampung aku dengan hujan yang tulus
atau biarkan kukeringkan luka
di dagingmu yang merah agar bibirmu selalu rekah.

Jadikan aku sebutir embun di kebun hatimu
kubasahi resah atas segala masalah
di dada yang kerap tumbuh jadi gulma
dan dari matamu menyerap cahaya
di tubuhku yang telah sirna terpanggang surya.

Cirebon, 27 Maret 2020.

HUTAN DI DADAMU
Karya Neni Yulianti


Kususuri dadamu yang hutan
waktu mampu menyiram dari mekar kata-kata
dan kaujerat laba-laba dengan jaring gula
mendendangkan lagu romansa di dadaku
yang terpahat dari air mata.

Cirebon, 27 Maret 2020.

Terima Kasih sudah diterbitkan hari ini. 😊😇🙏

Neni Yulianti


Akun Social Media Neni Yulianti:

Comments

Popular posts from this blog

RIRI SATRIA DALAM BUKU SATRIA SETENGAH ABAD PERJALANAN SANG POLYMATH

NENI YULIANTI, PUISI DALAM KORAN CAKRA INDRAMAYU (MUNAJAT PERAWAN SUNTI, BULAN PUTIH, SEBELUM AKU PERGI)

Install dan Mengaktifkan Bandicam Tanpa Watermark